Di antara perkataan a-immatussalaf kepada anaknya adalah:

يا بني لأن تتعلم باباً من الأدب أحب إليَّ من أن تتعلم سبعين باباً من أبواب الفقه

“Wahai anakku satu bab kamu pelajari tentang adab maka itu jauh lebih aku cintai daripada kamu pelajari tujuh puluh bab dari fiqih (dari ilmu).”

[Diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnu Jama’ah rahimahullah bahwa mereka (as-salafush shalih) melakukan rihlah (perjalanan) untuk mempelajari adab selama dua puluh tahun lamanya, kemudian mereka rihlah mencari ilmu selama sepuluh tahun.]

2010-06-22

♥ Maukah Engkau Menikah Denganku...??? ♥




Maukah engkau menikah denganku...??

Namun engkau tidak akan merasakan hidup dalam kelapangan,
Tiada merasakan makanan lezat,
Tiada rasakan tidur di kasur empuk dalam rumah mewah,
Tiada rasakan indahnya pakaian, sandal, sepatu, juga tas
Tiada rasakan gemerlapnya perhiasan emas dan perak,
Tiada rasakan duduk di jok empuk dari mobil mewah..

Masih maukah engkau menikah denganku...?
Aku tidak membawa apa-apa yang membuatmu tertarik..
Aku bukan dari golongan ningrat, juga berdarah biru,
Akupun bukan keturunan orang berharta banyak yang dapat mewarisi hidupku,

Maukah engkau menikah denganku??
Hidupmu akan penuh dengan perjuangan,
Hidup dalam keterbatasan juga kesederhanaan...

Maukah menikah denganku...?
Aku hanyalah seorang hamba, dari Yang Maha Kaya,
Aku terlahir tidak membawa apa-apa,
Aku hanya penerima hidayah dan karuniaNYA,
Yang dengannya aku bisa menghidupimu dengan nafkah yang kucari, siang dan malam..

Dan yang kupunya, Hanya Rasa Takutku pada Allah Ta'ala,
Betapa tidak?
Dalam setiap gerak gerikku, DIA memperhatikanku,
Aku tidak berani mengurangi timbanganku, tidak berani mengurangi meteranku walau seinci..
Aku tidak berani mengambil waktuku pada jam kerja untuk pribadi,
Aku tidak mau mengantongi uang yang tidak jelas asal usulnya,
Aku tidak mau curangi teman-teman kerjaku juga orang lain,
Aku tidak berani memberimu, anak-anak, dalam rumah tanggaku dari harta yang subhat..apalagi tidak halal...
Aku tidak mau....

Masihkah engkau mau menikah denganku..??

Namun aku akan membawamu pada kebahagiaan yg hakiki...
Jika Allah Ta'ala izinkan kita hidup barokah penuh harta..
Sebagian harta kita kan diberikan pada yang berhak menggunakannya,
Kita hanya mengambil secukupnya ..sesuai kebutuhan seadanya...
Aku tidak mau tamak...
Begitulah cara hidupku kelak...

Bagamana, maukah engkau menikah denganku..??

Wahai muslimah yg semoga dirahmati Allah...
Aku menunggu jawabanmu...****




Tulisan dari seorang ummahat di Tasik, Ummu Rafi.
~Salah seorang sahabat yang menjadi tempatku berdiskusi dalam masalah munakahat~
Jazakillahu khairan Ummu Rafi ^_^

1 comments:

Anonymous said...

Subhanallah, indah2. Ana izin copas ya..
wassalam.

Abul Qa’qa’ mengatakan

و من هنا ينبغي للمرء أن يبحث له عن زميل صالح, و خل جاد ناصح, بحيث يكونان متلازمين في أغلب الأوقات, و يحث كل منهما صاحبه على الطلب و التحصيل, و يشد كل منهما من أزر الآخر و يسد كل منهما الآخر إن أخطأ, و يعينه و يحفزه إن أصاب و وفق, و يغيب كل منهما للآخر ما حفظه من العلم, و يقرآن سوياً, و يراجعان سويا, و يبحثان المسائل, و يحققا سويا

“Seseorang harus mencari kawan yang shalih, rajin dan suka menasehati, agar (ia) selalu bisa bersamanya pada sebagian besar waktunya, saling memotivasi dalam belajar dan saling menguatkan semangat sesamanya, mengingatkannya bila ia salah, dan mendukungnya bila ia benar dan mengevaluasi apa yang telah ia hafal, baca, diskusikan, dan kaji tentang sebuah permasalahan dengan selalu bersama-sama."

[كيف تتحمس لطلب العلم الشرعي/Kaifa Tatahammas Li Thalabil ‘Ilmi Asy-Syar’i/. محمد بن صالح بن إسحاق الصيعري / Muhammad ibn Shalih ibn Ishaq Ash-Shi’ri /. 1419 H. فهرسة مكتبة الملك فهد الوطنية أثناء النشر /Fahrasah Maktabah Al-Malik Fahd Al-Wathaniyyah Ats-naa`a An-Nasyr.]