Di antara perkataan a-immatussalaf kepada anaknya adalah:

يا بني لأن تتعلم باباً من الأدب أحب إليَّ من أن تتعلم سبعين باباً من أبواب الفقه

“Wahai anakku satu bab kamu pelajari tentang adab maka itu jauh lebih aku cintai daripada kamu pelajari tujuh puluh bab dari fiqih (dari ilmu).”

[Diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnu Jama’ah rahimahullah bahwa mereka (as-salafush shalih) melakukan rihlah (perjalanan) untuk mempelajari adab selama dua puluh tahun lamanya, kemudian mereka rihlah mencari ilmu selama sepuluh tahun.]

2011-06-14

Steak Tempe

STEAK TEMPE



BAHAN:
- 1 BUAH TEMPE
- KORNET/DAGING CINCANG
- TEPUNG ROTI/TEPUNG TERIGU

BUMBU:
- MERICA SECUKUPNYA
- GARAM SECUKUPNYA
- BIJI PALA 1 SDT
- LADA HITAM SECUKUPNYA (KALAU SUKA)

SAUS:
- 1 BUAH TOMAT
- SAUS TOMAT SECUKUPNYA
- 1/2 GELAS AIR
- 1 SDM MENTEGA

SAYURAN:
- KACANG PANJANG
- WORTEL
Boleh juga ditambahkan sayuran lain, seperti buncis, jagung, brokoli, dll sesuai selera. Kalau aku pakai kacang panjang dan wortel aja karena cuma itu yang ada di kulkas ^ ^



CARA MEMBUAT SAUS:
- Rebus buah tomat, hingga empuk. Haluskan.
- Masukkan mentega dalam wajan penggorengan hingga leleh dan mencair.
- Masukkan tomat yang sudah dihaluskan.
- Masukkan saus tomat.
- Tambahkan air.
- Aduk rata.

CARA MEMBUAT STEAK TEMPE:
- Rebus 1 buah tempe hingga setengah matang, lalu angkat dan haluskan => bisa dihaluskan kasar ataupun dihaluskan sampai benar-benar halus.
- Masukkan 2 sdm tepung roti/tepung terigu.
- Masukkan merica, garam, lada hitam secukupnya dan biji pala 1 sdt.
- Aduk rata hingga semua bahan benar-benar tercampur secara sempurna.
- Cetak dengan bentuk bulatan sedang atau lebih besar dari ukuran perkedel, lalu digepengkan. Jangan terlalu tipis/pipih digepengkannya, namun cukup digepengkan sedikit saja.
- Goreng hingga matang dan berbentuk kecoklatan.
- Angkat dan tiriskan.
- Sirami saus di atas steak, dan beri sayuran di pinggirnya.
- Steak tempe siap untuk dihidangkan.

0 comments:

Abul Qa’qa’ mengatakan

و من هنا ينبغي للمرء أن يبحث له عن زميل صالح, و خل جاد ناصح, بحيث يكونان متلازمين في أغلب الأوقات, و يحث كل منهما صاحبه على الطلب و التحصيل, و يشد كل منهما من أزر الآخر و يسد كل منهما الآخر إن أخطأ, و يعينه و يحفزه إن أصاب و وفق, و يغيب كل منهما للآخر ما حفظه من العلم, و يقرآن سوياً, و يراجعان سويا, و يبحثان المسائل, و يحققا سويا

“Seseorang harus mencari kawan yang shalih, rajin dan suka menasehati, agar (ia) selalu bisa bersamanya pada sebagian besar waktunya, saling memotivasi dalam belajar dan saling menguatkan semangat sesamanya, mengingatkannya bila ia salah, dan mendukungnya bila ia benar dan mengevaluasi apa yang telah ia hafal, baca, diskusikan, dan kaji tentang sebuah permasalahan dengan selalu bersama-sama."

[كيف تتحمس لطلب العلم الشرعي/Kaifa Tatahammas Li Thalabil ‘Ilmi Asy-Syar’i/. محمد بن صالح بن إسحاق الصيعري / Muhammad ibn Shalih ibn Ishaq Ash-Shi’ri /. 1419 H. فهرسة مكتبة الملك فهد الوطنية أثناء النشر /Fahrasah Maktabah Al-Malik Fahd Al-Wathaniyyah Ats-naa`a An-Nasyr.]