Tulisan ini dibuat oleh saudariku, Ummu Abdillah Ayu di Semarang tepat pada tanggal 10 Oktober 2010 yang beliau persembahkan khusus untukku, di hari pernikahanku. Aku sangat terharu dengan artikel yang ditulisnya & aku pun sangat terharu memiliki saudari sepertinya meskipun kami berteman hanya via Facebook namun banyak sekali faedah yang aku dapat selama berteman dengannya terkait dalam masalah aqidah & manhaj juga beberapa curahan hati (teman berbagi kisah). Semoga ALLAH senantiasa menjaganya & memberkahinya dengan kebaikan, aamiin...
All praise is due to Allah, Lord of the worlds, the Merciful, the Hearer of supplications, and peace and blessings upon our beloved and humble prophet Muhammad,and upon his family and companions.
In Islam, marriage is a blessed contract between a man and a woman, in which each becomes “permitted” to the other, and they begin the long journey of life in a spirit of love, cooperation,harmony and tolerance, where each feels at ease with the other, and find stranquility, contentment and comfort in the company of the other. The Qur’aan has described this relationship between men and women, which brings love, harmony, trust and compassion, in the most moving and eloquent terms:
(And among His Signs is this, that He created for you mates from among yourselves,that you may dwell in tranquility with them, and He has put love and mercy between your [hearts] . . . (Qur’aan 30:21)
' Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, bahwa salah seorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alayhi wa sallam, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai anak yatim telah dipinang oleh pria kaya dan pria miskin. Kami menginginkan yang kaya sedangkan ia menyukai yang miskin. Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda :
"Kami tidak melihat dua orang yang saling mencintai kecuali dengan pernikahan." (HR. IBnu Majah dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di Silsilah no. 624)
Bismillaah. Nisa adekku, saudariku, sahabatku, tidak ada yang bisa aku berikan kecuali hanya nasehat dari kakakmu, saudarimu, sahabatmu ini yang jauh darimu. Nasehat yang selama ini insyaa' Allah kusimpan dalam catatan harianku. Aku kumpulkan petuah-petuah yang diberikan oleh para pendahulu kepada putri mereka. Semoga bermanfaat bagimu.
♥♥ Petuah Utbah ♥♥
Suatu hari Utsman bin Anbasah bin Abi Sufyan datang kepada pamannya Utbah hendak meminang putrinya, lalu ia dudukkan di sebelahnya dan ia belai kepalanya sambil berkata, "Engkau kerabatku yang terdekat, hendak meminang orang yang paling dicintai, aku tidak dapat menolaknya dan tidak ada alasan untuk memudahkannya. Maka, aku telah nikahkan kalian berdua, engkau lebih berharga darinya dan ia lebih dekat ke hati darimu. Muliakan dirinya, niscaya manis pula penyebutanmu di lidahku, dan hinakan dirinya sehingga hina pula dirimu di mataku. Aku telah dekatkan dirimu bersamaan dengan dekatmu padaku, maka janganlah engkau jauhkan hatiku dari hatimu." (Tuhfatul Arus, Mahmud al-Istambuli, Hal. 78-79, Maktabah Islamiyyah, Yordania.
♥♥ Petuah Umamah binti Harits ♥♥
"Wahai putriku, tidak berapa lama lagi engkau keluar darinya, dan sangkarmu yang selama ini engkau besar didalamnya. Menuju seseorang yang tidak engkau kenal dan teman yang belum akrab dengannya. Maka, jadilah engkau dayangnya niscaya ia menjadi budakmu, jagalah sepuluh perkara, niscaya akan menjadi bekal bagimu.
- Pertama dan Kedua : Qana'ah dan patuh.
- Ketiga dan Keempat : Menjaga tempat_tempat pandangan dan penciumannya. Jangan sampai matanya jatuh pada yang kotor dan usahakan penciumannya membau aroma yang harum.
- Kelima dan Keenam : Memperhatikan waktu tidur dan makannya. Karena lapar membakar dan kurang tidur membuat nanar.
- Ketujuh dan Kedelapan : Menjaga hartanya dan menjaga keluarga dan barang berharganya. Inti dari menjaga harta adalah ahli dalam mengatur dan menjaga keluarga juga pandai mendidik.
- Kesembilan dan Kesepuluh : Jangan coba melanggar perintahnya dan membongkar rahasianya. Karena jika engkau langgar perintahnya berarti engkau telah keruhkan hatinya dan jika engkau bongkar rahasianya, engkau tidak akan lepas dari tipuannya. Lalu jangan sekali-kali bergembira ketika ia berduka atau berduka ketika ia bergembira." (Al-'Aqdul Farid 2/420)
As the wind of time sweeps you
On rock or on mud
Keep the fragrance, O my petal...
Remain beautiful in the wild prairie
So that you’re the one that will be picked
Cause you blossom only once...
A drop of captivated love
And the seed of affection blushed in shyness
Wrapped with hope and pray...
Then it is time for the breathing of the soul“Be…!” And it is you!
Semua ini aku nasehatkan padamu karena aku mencintaimu karena Allah, insyaa' Allah.
Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda : "Apabila salah seorang dari kamu mencintai saudaranya hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya" (Shahih diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Kitab al-Adabul Mufrad (542), Abu Dawud (5214), At-Tirmidzi (2502)
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
*@i-SH@F.inc*
0 comments:
Post a Comment